Selasa, 26 Maret 2013

MA'NA TAQWA

Ma'na Taqwa ( تقوى ) menurut beberapa tokoh ISLAM

Adapun yang dapat di nukil dari Sabda Nabi SAW adalah pernyataan beliau SAW:

Makna TAQWA terkumpul dalam firman Allah:

“Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat adil dan berbuat ihsan (baik)- serta menyantuni para kerabat, dan agar mencegah dari perbuatan keji dan munkar serta perbuatan lacur. Allah menasehati kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran”. (An- Nahl 90).

Ibnu Abbas RA berkata:

”Orang Muttaqyn itu seseorang yang menjaga diri dari syirik, dari dosa- dosa besar, dan dari segala perbuatan keji”.

Ibnu Umar RA berkata: “Taqwa itu hendaknya kamu jangan memandang diri kamu lebih baik dibanding orang lain”.

Al- Hasan, semoga Allah merahmatinya- dia berkata:

“Orang bertaqwa itu adalah seseorang yang berkata kepada setiap orang yang dia lihat: ”O,.. Orang ini lebih baik dariku”.

Umar bin Khottob RA berkata kepada Ka’ab Al- Ahbar:

“Ceriterakan padaku tentang makna taqwa”, Ka’ab balik bertanya: “Apakah anda pernah meliwati jalan yang penuh duri?”. Umar menjawab: “Tentu”. Ka’ab meneruskan: “Apa yang anda lakukan?”. “Aku berhati- hati dan berusaha kuat agar tak kena duri”. Kata Ka’ab: “Itulah makna taqwa”.

Kemudian Ka’ab membacakan sebuah syair:

خل الذنوب صغيرها وكبيرها فهو التقي

واصنع كماش فوق أر ض الشوك يحذر ما يرى


لا تحقرن صغيرة إن الجبال من الحصى

Hindari segala dosa- yang kecil dan yang besarnya- itulah ketaqwaan
Bertindaklah bagaikan seseorang melewati padang duri, dia berhati- hati kepada segala yang ia lihat.
Sungguh jangan menganggap remeh sebuah dosa kecil
(Karena) sesungguhnya gunung pun tersusun dari kerikil- kerikil.

Umar bin Abdul Aziz berkata:
“Ketaqwaan itu bukan sekedar puasa disiang hari dan qiyam dimalam hari atau melakukan keduanya itu. Tapi taqwa itu meninggalkan apa yang dilarang Allah, mengerjakan apa yang difardhu kanNya, Maka yang Alloh anugerahkan selebihnya adalah kebaikan”.

Ditanyakan kepada Tholq bin Hubaib:

“Terangkan untukku tentang taqwa”.

Maka Tholq berkata: “Taqwa itu ber-amal dengan penuh kebaktian pada Allah atas dasar petunjuk cahaya Ilahiyyah, penuh harap atas pahala dari Allah, dan malu kepada Allah (bila sampai melalaikan kebaktian kepada Allah)

Dinukil dari AL-GHUNYAH – Syeikh ‘Abdul Qoodir Al- Jilaniy

Maka simpulkanlah Taqwa dari berbagai pendapat tokoh tokoh di atas, dan jadikan dirimu sebagai Muttaqyn atas yang kamu simpulkan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar